Minggu, 21 Agustus 2011

Hidup Kita Sendiri

ada masukan dari orang lain ke kehidupan kita sehari-hari, Boleh-boleh aja sih asal jangan sampai mengatur kehidupan yang kita miliki. karena hidup yang diatur itu sama sekali tidak nyaman kita jalani. Ke mana-mana mesti ada aba-aba kan sangat mengganggu kan.....??Nikmatilah hidup ini apa adanya dan apa yang kita miliki. Kita lakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita. Semuanya sudah ditentukan tinggal kita mencarinya dengan jalan yang benar, hidup  ini cuma satu kali, nikmatilah hidup yang indah ini buat hidup kita lebih bermakna. Berusaha menemukan kembali diri sendiri untuk menjadikan diri dapat berperan kehidupan ini dengan lebih baik, lebih bermakna, lebih berkontribusi, dan lebih bahagia. Salah cara untuk dapat menemukan kembali jati diri kita adalah dengan open mind, dan open the heart. Membaca, menonton tayangan pengetahuan, membuka wawasan yang beku akibat pekerjaan rutin yang telalu lama ditekuni bertahun-tahun. Sebenarnya kehidupan ini dirancang sempurna oleh Tuhan. Bila kita merasa gelisah atas suatu hal, itu adalah warning bahwa ada sesuatu yang salah pada lingkungan, atau pada diri kita sendiri. Itu petunjuk Tuhan agar kita segera memperbaiki diri, melakukan sesuatu yang diperlukan, atau harus segera meninggalkan tempat tersebut. Membaca berbagai macam buku akan mengarahkan kita pada sesuatu yang kita cari. Menonton banyak tayangan pengetahuan, juga akan mengerucutkan kita pada tontonan yang kita perlukan untuk membangun diri terus bertumbuh.

Kehidupan di gerakan oleh begitu banyak orang. Dengan membaca buku kita bisa mendapatkan bagaimana cara pandang dan pemikiran dari orang lain, dengan menonton tayangan pengetahuan, kita juga bisa mendapatkan pengalaman orang lain dalam melakukan banyak hal dalam kehidupan, dan juga sejarah bagaimana peradaban dibangun dan dijaga agar kehidupan ini tetap berlangsung. Perbaikan karya dalam hidup dari generasi ke generasi inilah yang membuat peradaban semakin beradab untuk terus dilanjutkan dan diwariskan untuk generasi-generasi setelah kita, anak cucu kita.
Membuka hati kita, berarti menyadari kehadiran kita di dunia ini untuk membahagiakan orang-orang dan alam di sekitar kita: keluarga, teman, komunitas, organisasi, bangsa, dan alam semesta. Dengan membuka hati, berarti kita berusaha menemukan tujuan dan peran spesifik kita dalam kehidupan yang telah diberikan Tuhan, peran yang memang sesuai dengan segala sesuatu yang telah telah ada dalam diri kita masing-masing.

0 komentar:

Posting Komentar

Label